Post by Admin on Apr 5, 2014 9:42:51 GMT 7
Berawal dari keprihatinan saya terhadap perkembangan musik di tanah air dan kerinduan saya akan lagu baru, band baru, dan album baru dari grup musik atau seniman musik yang ada di Indonesia. Maka saya sengaja membuat tulisan yang singkat ini. Jujur saja kalau saya perhatikan akhir-akhir ini perkembangan musik di Indonesia semakin menurun. Ini dibuktikan dengan semakin jarangnya bermunculan band-band atau grup musik baru, atau pun penyanyi-penyanyi baru. Semakin jarang pulanya grup musik lama yang mengeluarkan album baru mereka, adapun mereka (grup musik lama) hanya mengeluarkan single. Diperparah lagi dengan semakin banyaknya grup musik yang pecah, ganti personil, atau bahkan bubar. Adapula di antara mereka (personil grup musik) yang lebih memilih menjadi artis sinetron, artis film, terjun ke dunia politik, ataupun menjadi pelawak. Tidak menjadi masalah kalau mereka lebih memilih beralih dari industri musik dan menjadi artis sinetron ataupun pelawak, toh itu pilihan hidup mereka, itu pula cara mereka menghidupi dirinya beserta keluarganya. Mungkin bisa juga disebut di situlah rejeki mereka. Mungkin mereka berpaling dari industri musik karena terpaksa, mencoba lebih berpikiran realistis dan juga karena keadaan. Betapa tidak, industri musik tanah air sekarang menjadi kurang menjanjikan.
Antara Musik Dan Teknologi
Semakin majunya teknologi membuat lagu sekarang sudah bisa didengarkan melalui pemutar MP3. Iya sebuah format file komputer yang bisa dipakai untuk mendengarkan suara, termasuk untuk mendengarkan musik dan lagu. Cukup dengan mencari file MP3 nya saja, dan file dimasukkan ke dalam pemutarnya, maka kita pun akan langsung menikmati alunan musiknya, tanpa perlu repot mencari kaset pita seperti dulu lagi. Akibatnya semakin mudah pula pihak konsumen dan penikmat musik tanah air mencari file MP3 dan mendownload lagu dari internet, atau saling tukar menukar dan mengirim lagu melalui flashdisk, komputer, CD, handphone, dan alat elektronik lainnya. Dan kesemuanya itu dilakukan tanpa biaya alias gratis. Industri musik tanah air tergerus oleh kecanggihan teknologi yang tak mungkin dibendung lagi. Seniman musik kita sekarang hanya bisa mengandalkan penghasilannya dari RBT, konser, soundtrack lagu yang dipakai untuk film atau sinetron, pembelian CD (itu pun hanya sedikit). Dan saya rasa, hal itu juga terjadi di industri musik mancanegara. Kalaupun ada pihak konsumen yang mau membeli CD asli atau mendownload lagu mereka melalui website resmi yang berbayar, itu hanyalah segelintir orang yang memang benar-benar cinta dan peduli dengan perkembangan musik Indonesia, mereka lah yang bisa dikatakan penggemar dan fans sejati, yang peduli dengan nasib idola mereka dan peduli dengan perkembangan musik Indonesia. Yah begitulah perkembangan teknologi sekarang, di satu sisi membuat kehidupan manusia semakin mudah, tapi di sisi lain mempunyai dampak yang negatif pula.
Antara Musik Dulu Dan Musik Sekarang
Saya masih ingat sekitar 10, 15, bahkan 20 tahun lalu. Industri musik kita sangat berkembang pesat. Setiap tahun bahkan setiap bulan ada saja bermunculan grup musik baru dan album baru, bak jamur yang tumbuh subur di saat musim hujan. Saat itu saya masih duduk di bangku sekolah. Setiap ada album baru dari band idola, saya pasti berusaha untuk membeli album mereka. Yah kala itu memang masih jamannya kaset pita. Tidak puas rasanya kalau saya tidak mendengarkan lagu mereka cuma dari radio dan hanya mendengar satu atau beberapa lagu dari mereke. Saya penasaran dan mau mendengar semua lagu mereka. Meskipun saya bisa membeli album bajakannya, saya tetap berusaha membeli album yang asli dan dengan menyisakan uang jajan yang ditabung tentunya. Maklum masih anak sekolah dulu. Padahal sebenarnya saya tidak punya tape/radio untuk memutar kaset yang baru dibeli, tapi saya biasa meminjam tape/radio punya teman, atau memutar kasetnya di tape/radio punya teman.
Dulu grup musik atau penyanyi memang benar-benar mempunyai kualitas. Mereka membuat lagu dan album yang enak untuk di dengar, kualitas musik, suara dan vokal yang bagus. Meskipun tidak dipungkiri bahwa memang ada beberapa penyanyi baru dan band baru yang sekarang yang benar-benar berkualitas tentunya. Sangat berbeda dengan keadaan sekarang, grup musik baru yang bermunculan kebanyakan hanyalah boyband dan girlband yang latah, penyanyi-penyanyi yang bermodalkan wajah yang tampan dan rupawan, yang menjiplak dan mengaransemen ulang lagu lama, tidak kreatif. Diperparah lagi dengan kualitas penyanyi baru dengan suara yang pas-pasan. Grup band yang latah yang ikut-ikutan mengadopsi musik metal alias melayu total. Adapula masih bocah sudah membuat boyband dan girlband. Tapi yang saya tidak habis pikir adalah kenapa juga ada personil band yang secara sadar atau pun tidak meniru gaya personil band yang lain. Parah…!!!
Tapi itu kembali lagi kepada selera musik kita masing-masing. Saya tidak bisa dan tidak punya hak untuk memaksa kalian untuk tidak menyukai grup musik tertentu atau memaksa untuk mengikuti selera musik saya, toh selera musik setiap orang bisa berbeda-beda.
Peduli Musik Indonesia
Sadar atau pun tidak sadar, dengan mendownload lagu di website resmi atau membeli CD asli, kita sebagai pihak konsumen dan penikmat musik mendukung dan peduli dengan perkembangan musik di tanah air, yah itu kembali lagi kepada pilihan kita masing-masing. Tapi secara langsung atau pun tidak, dengan mendownload lagu di website resmi atau membeli CD asli dampaknya akan kembali kepada kita juga, karena pihak seniman musik akan bergairah dan bersemangat kembali untuk membuat album baru dan lagu baru lagi.
Akhirnya saya hanya bisa berharap semoga dengan keadaan yang sekarang, seniman musik Indonesia masih bisa bertahan dan menghasilkan karya-karyanya.
Maju terus belantika musik Indonesia.
Semoga…
sumber :
kerabat-balitsereal.blogspot.com/2012/11/nasib-industri-musik-dan-seniman-musik.html